Jor-joran untuk Pelancong di 2008

6 Januari 2008 pada 10:14 pm (Tak Berkategori)

PEMERINTAH kembali melansir program Visit Indonesia Year. Jika dulu di zaman Orba program ini dianggap sukses berkat gembar-gembor “Sapta Pesona”-nya, tahun ini bagaimana rupa? Entahlah…

Untuk Visit Indonesia Year 2008 (VIY 2008) yang diluncurkan Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Komunikasi dan Informatika M Nuh pada 26 Desember 2007 lalu, pemerintah jor-joran menjaring wisatawan mancanegara maupun lokal untuk mengunjungi daerah tujuan wisata di Indonesia, termasuk Sumbar. Targetnya 7 juta wisatawan mancanegara dan 118 juta pelancong dari negeri sendiri dengan total pemasukan sekitar US$ 6,4 miliar.

Seperti dilansir Suara Pembaruan, untuk mendapatkan pemasukan sebesar itu, pemerintah menyediakan anggaran promosi sebesar US$ 15 juta atau sekitar Rp 150 miliar. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengaku telah memasang iklan VIY 2008 di stasiun televisi sejumlah negara, seperti CNN, Starworld dan CNBC. Serta di media asing seperti majalah Times dan beberapa media dalam negeri. Apakah ini termasuk uang untuk bikin website www.my-indonesia.info yang seharga Rp 17,5 miliar itu? Belum ada penjelasan.

Di tingkat lokal, Dinas Pariwisata Sumbar pun tak mau kalah untuk jor-joran. Ada 83 buah kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2008 yang menelan dana Rp 16,76 miliar. Sementara untuk promosi dianggarkan seperempat dari dana tadi (sekitar Rp 4 miliaran) berupa pembuatan leaflet, baliho, banner, kerjasama dengan sejumlah mass media dan lain sebagainya. Dengan gelontoran dana sebanyak itu, Dinas Pariwisata menargetkan Wisman mencapai angka 131.000 orang dan wisatawan lokal 6 juta orang. Acuan yang dipakai untuk target itu dilihat dari angka kunjungan pelancong luar negeri pada 2007 yang mencapai 93.369 orang lebih dan wisatawan nusantara berkisar 4,8 juta orang.

Berbeda dengan pemerintah pusat yang punya website mahal yang memunculkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat, sejauh ini Sumbar belum terdeteksi mempunyai web yang sama. Hanya sejumlah web dan blog yang diusahakan lembaga dan dimiliki perorangan yang tercatat mengangkat tema wisata Sumbar sebagai sarana promosi gratis. Adakah niat dinas untuk membikin website tersendiri? Tunggu saja tanggal mainnya. Karena tak mungkin Dinas Pariwisata Sumbar kalah dengan Dinas Pariwisata Kota Padang yang baru merilis website mereka beberapa waktu lalu.

Atau kalau ada yang niat ngajukan proposal untuk bikinin web ini, silahkan saja, asal tidak miliaran pula. Karena asal tahu saja, muncuang urang awak keleperan, bisa-bisa padiah talingo mandanga. Syukur-syukur hanyo sampai di talingo, kalau sampai di pengadilan takah web Mentawai online baa? Lai talok lalok di hotel prodeo? Antahlah… (max)