Refleksi Jelang 1 Tahun Palanta

PalantablogDi Palanta Blogger Menyatu

SIANG itu menjadi siang yang berbeda bagi blogger Kota Padang. Mereka yang biasanya ngendon di depan komputer untuk mem-posting tulisan di blog atau sekadar jalan-jalan ke blog lain (blogwalking) dan meninggalkan jejak komentar di sana, kini tersenyum sumringah. Mereka tersenyum-senyum karena bersitatap muka langsung dengan pemilik blog yang sering disinggahinya di dunia maya.

Hari itu, Minggu 30 Desember 2007, para blogger (pemilik blog-red) yang berdomisili di Kota Padang melakukan kopi darat (Kopdar). Duduk lesehan di RM Lubuak Idai, pembicaraan hangat ditingkahi tawa mewarnai pertemuan itu. Baru sekali ini mereka bisa bersua, setelah sekian lama hanya saling kenal melalui tulisan dan komentar yang ditinggalkan di blog maupun di shoutbox (buku tamu). Perkenalan virtual itu, tidak membikin mereka canggung begitu bertemu langsung, karena keakraban sudah terbangun melalui blogwalking tersebut.

Meski hanya 15 blogger yang tiba, namun hari itu menjadi sejarah baru bagi dunia perbloggeran Kota Padang dan Sumbar. Berdasarkan kesepakatan yang diambil para blogger yang datang seperti Amar “Cinker” Putra, Anton Hilman, AR Rizal, Bernard, Desti “Takochan” Utami, Eriandi “Lelek”, Hardes “Ade” Swastika, Sri Yulia “Lily”, Maryulis Max, Muhammad Rusdi, Nolpitos Hendri, Seprina “Cici” Wessy, Subadri “Dodot”, Suryandika dan Yuhefizar dicetuskanlah pembentukan komunitas blogger Padang yang diberi nama Palanta. Pemilihan nama itu, tidak pula “sumbarang kanai”. Ada proses demokrasi melalui pengusulan tujuh nama yang layak dan pantas untuk dijadikan nama komunitas. Nama Palanta –dipilih setelah dilakukan voting–, karena bisa menggambarkan bahwa di Palantalah tempat mereka berkumpul, tanpa harus ada sekat-sekat antarmereka.

Spirit yang diusung dalam pembentukkan Palanta ini, tak lebih sebagai wadah bagi para blogger itu untuk terus beraktivitas dan membangun jejaring sosial antarmereka. Struktur keorganisasian pun dibentuk, tapi itupun sekadar formalitas belaka buat menjalankan organisasi virtual ini di dunia nyata.

Selain itu disepakati pembuatan blog komunitas bersama yang beralamatkan di http://palanta.org/ dan menyediakan fasilitas komunikasi antaranggota melalui forum diskusi di http://forum.palanta.org. Blog komunitas ini diarahkan kepada upaya untuk memperkenalkan keunikan Kota Padang dan tentu saja sebagai wahana informasi aktivitas Palanta.

Bak gerak MLM (multi level marketing), keanggotaan Palanta terus beranak-pinak. Sistem keanggotaan yang terbuka, tanpa mengenal sekat-sekat kedaerahan (primordialisme), apalagi sampai menyinggung ras, suku dan agama, membikin Palanta terus berkembang pesat. Syarat jadi anggota cuma satu; harus punya blog –dan tentu harus punya ketertarikan dengan Kota Padang. Hasilnya, tak cuma blogger yang berdomisili di Padang yang bergabung, tapi blogger dari berbagai daerah pun ikut nimbrung seperti dari Pekanbaru, Duri, Medan, Aceh, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, bahkan ada yang berdomisili di Flores.

Sebagai organisasi terbuka yang dibentuk atas persamaan hobi ngeblog, anggota Palanta menjadi penuh warna. Ada yang muda, tua, pria, wanita dengan keberagaman profesi pula. Ada mahasiswa, pelajar, wartawan, dosen, aktivis LSM, pengusaha, PNS, pegawai BUMN dan BUMD, wiraswasta, ahli teknologi informasi, sampai ibu rumah tangga pun ada. Bahkan baru-baru ini, anggota DPRD Sumbar yang hobi ngeblog, turut bergabung mengisi keberagaman Palanta.

Jenis dan content blog pun tidak dibatasi. Ada blog yang serius dan ilmiah banget, ada yang informatif, ada yang nyastra, ada yang bookaholic (blog buku), dan bahkan ada yang bernarsis-narsis ria di blog-nya pun tak pernah dilarang untuk bergabung di Palanta. Terserah mereka mau menggunakan domain gratis seperti blogspot, wordpress, multiply, dan sebagainya, maupun yang punya domain berbayar seperti blablabla dot com, web id, dot info dan lainnya, terserah! Yang jelas mereka tetap satu, yaitu blogger. Dan yang jelas lagi, mereka adalah  bagian tak terpisahkan dari citizen journalism yang kini semakin diakui keberadaannya oleh media mainstream sekalipun.

Untuk menjembatani dan terus mempertahankan tali silaturrahmi, secara berkala anggota Palanta melakukan Kopdar berikut-berikutnya. Tak sebatas itu, members Palanta pun melakukan kegiatan bersama seperti menggelar acara Temu Blogger Padang I saat Minangkabau Book Fair pada awal Juli lalu. Inilah acara besar pertama Palanta yang bisa dikatakan sukses “meracuni” (memperkenalkan-red) masyarakat awam untuk berkenalan dengan blog. Kesuksesan ini mendongkrak popularitas Palanta yang ditandai dengan semakin bertambahnya members baru dan semakin diakuinya eksistensi Palanta oleh sesama komunitas blogger yang ada di Indonesia yang jumlahnya tak kalah banyak.

Di luar itu, Palanta pun menggelar sejumlah lomba untuk anggotanya. Terakhir pada perayaan HUT RI 17 Agustus lalu, mereka melakukan hiking bersama dari Gunung Padang ke Pantai Air Manis sebagai pemaknaan lain dalam merayakan kemerdekaan. Selain itu, mereka juga tak henti-hentinya mengampanyekan asyiknya ngeblog dengan mengusung slogan “Kalau Tak Mau Goblog, Ayo Ngeblog” melalui t-shirt Palanta.

Sayangnya, organisasi yang punya potensi besar ini, belum mendapat support penuh dari Pemko Padang –yang notabene terpromosikan oleh Palanta–, dan Pemprov Sumbar yang kini getol-getolnya menjadikan Sumbar sebagai nagari cyber. Pun belum pula ada sokongan penuh dari provider-provider penyedia jasa layanan internet yang jelas-jelas produknya dipakai para blogger.

Maka jangan heran acara Temu Blogger Padang II yang sedianya dilaksanakan saat Padang Book Fair IV pada November lalu akhirnya urung dihelat, karena tidak adanya sponsor. Tapi bukan Palantaers (sebutan anggota Palanta-red) namanya, bila mereka harus patah arah dengan minimnya sokongan itu. Mereka tetap beraktivitas dan merencanakan suatu acara yang lebih besar demi menyuarakan bahwa ngeblog itu gampang, tapi bukan gampangan! (max)

* tulisan ini sudah dimuat di Padang Ekpres terbitan Minggu, 14 Desember 2008

20 Komentar

  1. avartara said,

    15 Desember 2008 pada 11:25 am

    Saya telah baca,… dan tentunya setuju “ngeblog itu gampang, tapi bukan gampangan” hidup blogger,.. hidup Palantaaaaa

  2. Takodok! said,

    15 Desember 2008 pada 11:27 am

    wah.. hampir satu tahun ya da max.. dan saya senang karena bertemu teman-teman baru disini :)

  3. renimaldini said,

    15 Desember 2008 pada 12:53 pm

    Wah, tidak terasa sudah 1 tahun ya Palanta hadiri di dunia maya
    Acara apa nih, pak ketua buat ultah perdana Palanta (harus yang meriah dan banyak makanan ya???)

    Oia, mau sedikit komentar perihal tidak ada respon dari Pemko maupun Pemprov terkait keberadaan Palanta… Mungkin disebabkan karena gaung Palanta yang belum membahana (walau wara wiri para blogger di dunia maya sudah merajai hingga ujung dunia he..he…) Yah, tak ada salahnya Palanta memperkenalkan diri kepada pak wali atau pak gub (saya yakin pasti didukung, secara pak gamawan, gaul gt loh…) kalau pak Fz mah, kurang yakin….Apalagi sekarang duet dengan Mahyeldi….

    Dan soal, terbantunya publikasi Pemko di Palanta, itu sebenarnya harus ada imbalan serupa setidaknya ada penghargaan begitu…

    Aduh, banyak bana mah komen ren di siko, sabalun pak kl berang, ancak reni kabuuuuuuuuuuuurrrrrr…..

  4. sonny said,

    17 Desember 2008 pada 6:44 pm

    yoi,
    sinergikan semua potensi blogger dari dunia maya ke dunia realitas. We’d think & do such CSR of BLOGGERS..

    baitu kan sanaaak,

  5. hendri said,

    17 Desember 2008 pada 9:48 pm

    Selamat ulang tahuun…. palanta….troooottt….troootttt (anggap ajha bunyi terompet)

  6. underdos said,

    18 Desember 2008 pada 8:39 pm

    Sebuah kado untuk Palanta telah kuberikan :))

  7. anto said,

    21 Desember 2008 pada 1:54 am

    wah..ngak terasa ya, palanta sudah satu tahun. slamat ultah buat palanta..

    Saya sepakat dengan b max soal palanta memiliki potensi besar.. namun izinkan saya sedikit berbeda soal tidak adanya dukungan dari Pemprov dan Pemko Padang. tidak seharusnya Palanta terlalu berharap banyak ke Pemko dan Pemprov (terutama dalam sponsor)…
    sebagai organisasi, palanta sudah mestinya menyiapkan sumber dayanya sendiri, tidak tergantung pada pemerintah. kan ngak enak, acara kita batal, karena pemerintah tidak mendukung… walau benar juga, pemerintah diuntungkan dengan adanya palanta..

  8. Tan Malaka said,

    23 Desember 2008 pada 12:40 pm

    Salam…
    Salut untuk teman-teman blogger padang terutama blogger yang tergabung dalam palanta… mudah2an saja semakin besar palanta semakin besar pula semangat orang padang untuk membangun nilai intelektual mereka…
    maju terus blogger padang

  9. ilham saibi said,

    24 Desember 2008 pada 12:29 am

    setuju ama bung anto bang, aku di jogja melihat tumbuh kembangnya cahandong bukan karna support pemda jogja, tapi emang karna komunitas mereka yang solid. kapan kapan kalo aku pulang mampir ah…

  10. dhika said,

    24 Desember 2008 pada 8:57 pm

    salam
    semoga palanta semakin jaya di jagad web

  11. unai said,

    26 Desember 2008 pada 12:03 pm

    selamat ultah PALANTA. ikut bangga tergabung di dalamnya, walopun invisible :D

  12. danu said,

    30 Desember 2008 pada 12:50 am

    hidup palanta… :D

  13. 30 Desember 2008 pada 7:18 pm

    […] berjalannya waktu, Palanta berkembang menjadi suatu komunitas yang diakui keberadaannya dengan anggota yang sangat beraneka ragam, mulai dari jenis kelamin, Usia, domisili, profesi dan content blog yang berbeda pula. Hanya dengan […]

  14. 30 Desember 2008 pada 8:58 pm

    […] oh iya, tadinya gw juga mau nulis tentang sejarah berdirinya PALANTA, tapi gw juga bingung mau nulis dari mana. hehehe.. akhirnya setelah blogwalking kesana-kemari, gw menemukan sebuah pencerahan dari blognya da Max. […]

  15. 31 Desember 2008 pada 1:46 am

    […] bentar yach.. mo ngintip dulu ne ke sebelah .. (*ngintip punya avartara, rifkadejavu, trus punya da max dan […]

  16. v3rdee said,

    31 Desember 2008 pada 2:00 am

    Tapi bukan Palantaers (sebutan anggota Palanta-red) namanya, bila harus patah arah dengan minimnya sokongan. tetap beraktivitas dan merencanakan suatu yang lebih demi menyuarakan bahwa ngeblog itu gampang, tapi bukan gampangan!

    setuju damax..

    Selamat Ulang Tahun Palanta Yang Pertama.. semoga sukses dan menjadi Komunitas yang Besar.

  17. 31 Desember 2008 pada 8:43 am

    […] Palanta. Saya baru tahu sejarah berdirinya Palanta setelah blogwalking ke blog nya da Max (Ketua Palanta) dan Uda Avartara, sama seperti komunitas yang lain, Palanta dirintis oleh beberapa […]

  18. madaff said,

    31 Desember 2008 pada 11:30 am

    Wow, sudah bukab bayi lagi dong…
    Selamat ulang tahun Palanta!

  19. 31 Desember 2008 pada 5:27 pm

    saya juga sudah baca tulisan itu….”anggota DPRD Sumbar yang hobi ngeblog” apakah itu blog saya pak max…kalo iya…terima kasih banyak…karena palantalah saya tergerak membuat blog, karena saya tidak takut untuk tersesat di rimba dunia maya selama saya masih dipandu oleh palantaers yang yahud2….terima kasih palanta….terima kasih juga pak max

  20. 11 Desember 2014 pada 2:35 pm

    […] oh iya, tadinya gw juga mau nulis tentang sejarah berdirinya PALANTA, tapi gw juga bingung mau nulis dari mana. hehehe.. akhirnya setelah blogwalking kesana-kemari, gw menemukan sebuah pencerahan dari blognya da Max. […]


Tinggalkan komentar